Nenek Renta Ini Khatam Al-Quran Meski Gunakan Kaca Pembesar

Jumat, 30 April 2021

Nenek Renta Ini Khatam Al-Quran Meski Gunakan Kaca Pembesar


Meski sudah lanjut usia dan memiliki gangguan penglihatan, bukan halangan bagi Nenek Rokiah Arshad, 72 tahun, untuk terus belajar hingga berhasil menghatamkan Al-Quran. Bersamaan dengan peringatan Nuzulul Quran pada Kamis (29/4/2021), Nenek Rohiah ikut perayaan khataman Al-Quran.

Rokiah termasuk di antara 120 peserta program Jom Celik Al-Quran (Mari Membaca Al-Quran) yang diselenggarakan oleh Majelis Agama Islam Wilayah Persekutuan (MAIWP) dan Institut Pengajian Al-Quran (IPaQ). Progam ini kemarin dirayakan pada Upacara Khataman Al-Quran di Masjid Wilayah Persekutuan di Kuala Lumpur.

Nenek dari 13 cucu ini mengatakan, program tersebut banyak membantunya dalam belajar tentang agama serta meningkatkan teknik membaca Al-Quran. Meski diakui, ia terpaksa harus menggunakan kaca pembesar karena ada masalah pada kelopak matanya yang membatasi penglihatannya.

“Nenek senang sekali, beruntung bisa menyelesaikan Al-Quran hari ini dan tidak ada rasa malu di usia ini untuk terus mencari ilmu dan membaca Al-Quran,” katanya. “Perlu menggunakan kaca pembesar setiap membaca (Al-Quran), tapi itu tidak terlalu sulit … guru yang mengajar banyak membantu nenek,” ujarnya saat ditemui wartawan usai acara.

Sementara itu, Ketua MAIWP Dr Mohd Daud Bakar mengatakan, program tersebut dilaksanakan khusus bagi para asnaf yang buta Al-Quran. Program ini merupakan salah satu inisiatif untuk menjadikan program penyaluran zakat MAIWP sebagai program yang berdampak tinggi.

Ia mengatakan MAIWP ingin memastikan bahwa asnaf tidak hanya dibantu secara material dan finansial, tetapi juga secara spiritual. Asnaf, adalah delapan kelompok orang yang berhak mendapatkan zakat.

“Program ini berhasil karena kami berhasil mendidik mereka hingga selesai dalam waktu 17 hari (mulai 18 Juli 2020) dan upacara pengakhiran Al-Quran yang seharusnya diadakan tahun lalu, namun sempat tertunda karena penyebaran Covid- 19, “katanya dikutip Berita Harian.

Ia mengatakan program tersebut akan dilanjutkan ke depannya dengan target minimal 120 peserta berhasil menamatkan Al-Quran setiap tahunnya. Yang dirayakan dalam acara ini terdiri dari peserta asnaf yang mengikuti Kelas Tahsin dan berhasil menyelesaikan studi selama 90 jam yang diadakan sejak Juli tahun lalu di beberapa lokasi antara lain Proyek Perumahan Rakyat (PPR) Pudu Ulu, Seri Alam PPR dan Seri Malaysia PPR.

Selain Kelas Tahsin, program yang diluncurkan pada 13 Juli tahun lalu ini dibagi menjadi dua kategori lagi. Pertama kelas ibtida’i atau kelas dasar bagi mereka yang kurang pandai membaca Al-Quran; serta Kursus Pelatihan Instruktur (melibatkan bimbingan kepada guru di Taman Kanak-Kanak Islam MAIWP).

Menurut Mohd Daud mengatakan, program ini merupakan bagian dari upaya MAIWP dan IPaQ dalam mendekatkan umat Islam di Malaysia dengan kitab suci Al-Quran. “Program ini sukses bagi MAIWP dan IPaQ sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bekerja keras mendidik umat Islam tentang Al-Quran. (Hidcom)

Kaki Gunung

BUNGALOW!

Jasa layanan Villa Pondok Quran untuk wisata islami keluarga di Bogor yang masyhur eksotismenya.

Order Sekarang

Aqiqah Online

DI PONDOK QURAN

Selenggarakan sunnah mulia aqiqah anak Anda di Pondok Tahfidz Quran bersama anak santri kita

WhatsApp